Secara umum “Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)” dirancang untuk memberikan arahan, ilmu pengetahuan dan materi – materi pelajaran  dari guru kepada siswa  pada saat melaksanakan proses belajar mengajar di depan kelas.
Secara Khusus, guru diharapkan dapat memahami hal ini.
Bagaimana Menyediakan Pengalaman Belajar yang Beragam?..
1. Pengalaman Mental
2. Pengalaman Fisik
3. Pengalaman Sosial
Bagaimana Mengelola KBM yang Efektif?
1. Pengelolaan Tempat Belajar
2. Pengelolaan Siswa
3. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
4. Pengelolaan Isi/Materi Pembelajaran
5. Pengelolaan Sumber Belajar


sumber 


Lukisan ini adalah karya pelukis legendaris Indonesia, Raden Saleh Sjarief Bustaman, yang berjudul"DIE LOWENJAGD" tahun 1840. Pada tanggal 18Nopember 2005 di Cologne (Jerman) lukisan tersebut laku terjual 805.000,- Euro (atau sekitar 11,77 milyar rupiah). 

Berbicara mengenai Kota Bogor dan sejarahnya, akan terasa kurang lengkap, apabila tidak membicarakan tentang Raden Saleh, seorang pelukis besar Indonesia. Sebab, di Kota ini awal karirnya berangkat dan disini pula tempat peristirahatan yang terakhir.

Bila kita berjalan menyusuri jalan Pahlawan, tepatnya di Bondongan yang jaraknya sekitar 2 km dari pusat Kota Bogor, 50 meter dari tepi jalan raya, akan kita temui sebuah makam sederhana Itulah makam Raden Saleh pelukis terkenal Indonesia.

Raden Saleh, Pelukis Indonesia yang malang melintang di Eropa khususnya negeri Belanda. Ia banyak melukis wajah raja, bangsawan maupun aktivitas dan perilaku aneka binatang dan juga pedesaan Jawa. Publik dan kritikus seni lukis melihat Raden saleh sebagai pelukis luar biasa, berbakat dan tiada duanya.

Raden Saleh lahir tahun 1814 di Terboyo wilayah Semarang, Jawa Tengah. Ia keturunan Arab. Ayahnya bernama Sayid Husein dan ibunya raden Ayu Syarief Husein. Raden Saleh tumbuh di bawah asuhan pamannya Raden Adipati Sosro Hadimenggolo, bupati Terboyo yang kondang cerdas serta berpikiran progresif.

Raden Saleh menikah dengan wanita Belanda Indo bernama NN Winkelman, namun usia rumah tangganya relatif singkat dan berakhir dengan perceraian. Pernikahannya yang kedua berlangsung dengan Raden Ayu Danudirejo, putri Yogyakarta kerabat Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Pasangan ini tinggal di lereng gunung Cidani Bogor.

Bakat melukis Raden Saleh sudah tampak sejak usia kanak-kanak. Pada tahun 1826, ia belajar melukis dari seorang guru berkebangsaan Belgia, A.A.J. Payen. Kursus melukisnya berlanjut dengan guru berkebangsaan Perancis bernama Horace Vernet. Pada tahun 1930 ia berangkat ke negeri Belanda bersama inspektur kesenian Belanda (De Linge) untuk memperdalam keahliannya di bidang seni lukis. Salah satu guru lukisnya bernama J.C. Baud. Ilmu menggambar landschap ia pelajari dari Andreas Schelfhout. Pelajaran historis childrenrijen dia peroleh dari Cornelius Cruseman. Ia juga berguru pada pelukis aliran romantis Eugene Delaxroic. Untuk mempelajari Copie Werken ia mengunjungi Haagsche Moseum.

Lukisan-lukisan Raden Saleh yang bergaya naturalis mulai dikenal publik Belanda. Ia pun lantas berkeliling ke daratan Eropa lainnya seperti Jerman, Italia dan Perancis. Apabila menghadiri pertemuan dengan para seniman di daratan Eropa, Raden Saleh selalu tampil dengan kostum ala Jawanya. Dengan para raja yang berkuasa di Eropa saat itu Raden Saleh menjalin hubungan baik, antara lain dengan Raja Goburg, Gotha, dan Grootherthog Van Saksen. Ia pun dipercaya melukis paras para raja beserta bangsawannya. Lukisan rajanya yang terkenal yang ia lukis di Belanda antara lain: Seorang tua dengan tangan terkatub, menghadap buku dan globe (1838); Lukisan putri-putri de Jonge. Selain piawai melukis wajah, Raden Saleh amat pandai menggambar binatang. Ia menghadiahkan lukisannya kepada Raja Prusia, Williem I berupa gambar “Perkelahian Singa”.

Penulis biografi Raden Saleh, Ny. J. de Loos Haaxman menuturkan bahwa Raden Saleh adalah pelukis luar biasa. Ia pemilik bakat tiada duanya di negeri Belanda sampai kapanpun. Ia tak akan pernah kehilangan daya pikat dan daya tarik sampai kapanpun.

Karya Lukisan wajah raja dan bangsawan yang terkenal antara lain: 1. Lukisan keluarga Baud (1832). 2. Lukisan H. Heutzepeter (1837). 3. Lukisan laki-laki terkenal R.P. Bonington (1832). 4. Lukisan W. Daendels, Baron Van de Bosch. 4. Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Lukisan binatang yang kondang diantaranya: 1. Perkelahian antara singa dan harimau. 2. Berburu menjangan di Jawa. 3. Berburu banteng di Jawa. 4. Antara hidup dan matinya. 5. Pertempuran seekor banteng melawan dua ekor Singa secara dahsyat. Raden Saleh juga melukis dengan seting tanah Jawa yakni: 1. Sebuah jalan di pedesaa Jawa dengan iring-iringan kendaraan dan penunggang-penunggang kuda. 2. Pemandangan di pegunungan dengan air terjun, kampung-kampung dan orang-orang berjalan kaki.


Keyakinan diri tak hanya diperlukan oleh orang dewasa, begitu juga anak-anak. Orangtua bisa membantu anak dalam mengembangkan keyakinan dirinya ini

Self confidence is not only for adult but also for children. Parents can help their children to improve children’s confidence.
Soal keyakinan diri ini dinyatakan Adam Khoo (31), penulis buku I Am Gifted, So Are You! yang selama sekitar lima tahun terakhir memberikan pelatihan motivasi kepada sekitar 20.000 orang. Menurut dia, pembangkit motivasi yang paling dasar adalah keyakinan pada diri sendiri.
Hal itu tak hanya dibutuhkan orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Masalah pada anak-anak terutama, sering kali orang-orang di luar si anak, seperti orangtua dan guru, justru memberikan label negatif kepada mereka.
Kata-kata seperti “malas”, “tidak bisa”, “lemah dalam matematika” dan sebagainya, membuat sugesti negatif bagi anak tersebut. Padahal anak-anak masih memerlukan proses dalam mengembangkan keyakinan dirinya.
Anak-anak, terutama yang sudah bersekolah, umumnya menghadapi berbagai masalah serupa. Mulai dari mudah beralih perhatian, hanya mampu berkonsentrasi dalam rentang waktu singkat, cenderung ceroboh, menganggap guru-guru membosankan, sampai mudah menyerah, dan tidak tertarik pada pelajaran.
Deretan keadaan tersebut masih ditambah lagi dengan kecanduan permainan komputer, televisi, internet, dan perilaku orangtua yang mereka rasakan terlalu menekan.
“Ibu saya pernah bilang, saya mengikuti dia karena memang gennya lemah dalam matematika. Perkataannya itu membuat saya jadi percaya kalau saya memang lemah berhitung,” kata Adam mencontohkan dirinya.
Padahal rasa percaya diri itulah yang harusnya dibangun pertama kali sebagai modal dasar. Untuk itu, setiap orang harus membuat daftar yang isinya semacam pengetahuan tentang keterbatasannya.
Pengetahuan itu bisa diperoleh dari komentar teman, perasaan diri sendiri, pengalaman sebelumnya, dan komentar orangtua atau guru. Setelah itu, selidikilah segala sesuatu yang dipercaya sebagai keterbatasan diri Anda tersebut. Selanjutnya, bantahlah daftar itu!
Proses tersebut membuat kita berbicara dengan diri sendiri. Contohnya, Anda percaya kalau Anda sangat pelupa. Namun anehnya, meski pelupa tetapi Anda bisa mengingat lirik lagu dengan mudah. Nama-nama artis dan film-filmnya juga bisa Anda hafalkan di luar kepala.
Kalau begitu, dari mana datangnya pemikiran bahwa Anda adalah seorang pelupa? Mungkin karena Anda selalu lupa apa yang sudah Anda pelajari pada waktu ujian. Ini bisa terjadi bukan karena Anda pelupa, tetapi sebab teknik menghafal Anda yang tidak cocok, atau topiknya tidak menarik.
Untuk menumbuhkan rasa keyakinan diri, langkah berikutnya adalah tuliskan hal-hal yang akan terjadi kalau kepercayaan yang membatasi ini tetap Anda pegang teguh. Bertanyalah pada diri sendiri, apa saya tidak pernah mendapat nilai baik dalam ujian? Apa saya jadi tidak bisa mendapat universitas yang bagus? Pekerjaan yang baik? Gaji tinggi dan kehidupan yang nyaman?
Hal terakhir adalah mencari pemikiran baru yang bisa melawan kepercayaan lama. Kepercayaan lama yang amat membatasi tersebut. Selain itu, sertakan juga bukti-bukti pendukungnya. Misalnya, saya berpikir kalau saya orang yang bermotivasi. Buktinya, saat akan ikut pertandingan bola basket, saya bisa berlatih selama empat jam sepulang sekolah. Padahal saya telah lelah belajar.
Metode tersebut hanyalah cara awal untuk membangkitkan motivasi, dan melawan pikiran-pikiran negatif yang selama ini membatasi seorang siswa.

Kemudi atas hidupnya
· Ada lima hal yang dipercaya pelajar-pelajar yang sukses. Pertama, mereka bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam hidupnya. 

Misalnya, kalau nilai Anda jelek, itu bukan karena guru, tetapi diri Anda sendiri. Pemikiran ini membuat setiap siswa secara sadar mengambil kemudi atas hidupnya sendiri.
Kedua, tidak ada yang namanya kegagalan. Di dunia ini yang ada hanyalah masukan. Setiap orang pasti pernah menjumpai kegagalan. Hanya saja, orang-orang yang sukses selalu menggunakan kegagalan itu sebagai umpan balik atas apa yang sedang dilakukan.
Ketiga, berpikir bahwa kalau orang lain bisa, Anda juga pasti bisa. Alasannya, ukuran otak semua orang sama besarnya. Mereka berhasil, hanya karena mereka bisa menggunakan otaknya dengan strategi yang benar.
Keempat, anggaplah belajar itu sebagai bermain. Anak-anak yang berhasil di sekolah menyukai belajar sama seperti mereka senang bermain. Ini menjadi salah satu kunci keberhasilan. Anda harus mencintai apa yang Anda lakukan, kalau Anda ingin berhasil.
Kelima, janganlah Anda terpaku pada sesuatu hal, sebab banyak hal yang selalu berubah. Oleh karena itu, jangan kaku untuk menerapkan satu strategi tanpa mau berubah sama sekali. Mereka yang tidak bisa beradaptasi pada hal-hal yang baru, akan tertinggal.
Setelah seorang anak bisa mendapati konsep positif yang dibangun dalam dirinya, selanjutnya adalah menguasai beberapa hal teknis dalam belajar. Setiap orang memiliki metode belajar masing-masing. Akan tetapi, ada beberapa kunci yang harus dipegang seperti kemampuan membaca cepat, kemampuan mengingat, dan memetakan pikiran.
“Masing-masing memiliki metode untuk dipelajari,” kata Adam.
Setiap anak pada akhirnya harus bisa menemukan dirinya untuk mencapai keberhasilan yang diinginkan. Pertama, tujuan harus jelas. Misalnya, ulangan Matematika saya harus bernilai 10. Saat itu, otak dengan sendirinya punya kesadaran, tak ada satu kesalahan pun yang bisa ditoleransi.
Setelah itu, buatlah jadwal dan laksanakan dengan konsisten. Dengan teknis belajar yang tepat seperti cara belajar cepat dan menghafal efektif, setiap anak selanjutnya siap untuk mengaplikasikan pada berbagai tipe pertanyaan.
Setelah menguji diri sendiri, yakinlah bahwa Anda siap menghadapi ujian sesulit apa pun.

Cara Membaca Efektif
Kemampuan membaca efektif membuat seseorang bisa menghemat waktu belajar. Konon, dari seluruh teks, hanya 20 persen yang benar-benar mengandung informasi yang diperlukan. Sekarang, bagaimana caranya menyaring seluruh teks menjadi 20 persen itu.
Caranya:
1. Kenalilah berapa kecepatan membaca Anda. Untuk membaca dalam bahasa Inggris, 240-360 kata per menit adalah angka rata-rata. Usahakan kecepatan membaca hingga 600-840 kata per menit.
2. Jangan teruskan kebiasaan membaca yang memperlambat seperti bibir yang bergerak, dan suara di kepala yang mengulang apa yang Anda baca. Selain itu, jangan mengulang-ulang membaca kata atau kalimat yang sama karena kurang percaya diri. Ketidakmengertian karena kosa kata yang kurang harus diatasi lebih dahulu. Jangan pula membaca kata per kata, tetapi tangkap informasi secara umum saja.
3. Latihlah mata Anda, sehingga dalam satu penglihatan bisa langsung menyapu enam sampai sepuluh kata.
4. Berlatih dengan menggunakan musik bertempo tinggi. Otomatis, Anda akan membaca secepat tempo musik yang didengar.
5. Coba juga untuk membaca sebuah bab dari belakang ke depan. Alasannya, bagian belakang biasanya berisi kesimpulan. Mengerti kesimpulan akan membantu Anda menangkap hal-hal berarti, ketika Anda membaca seluruh bab.
6. Terus berlatih dan berusaha mencapai kecepatan yang lebih tinggi.

R.J. KATAMSI MARTORAHARJO, Seniman yang membidani lahirnya Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta.  Pemikirannya mendominasi sistem pengajaran di ASRI.  Ia melahirkan siswa-siswa berbakat di bidang seni yang mampu meraih penghargaan di tingkat internasional.

R.J. Katamsi lahir di Karangkobar, Banyumas, Jawa Tengah pada tanggal 7 Januari 1897. Nama lengkapnya, RJ Katamsi Martoraharjo, cucu dari R. Ng. Sastropermadi yang konon berbakat melukis dan kalau benar demikian maka bakat itu menurun kepada cucunya.    Ia memulai pendidikan di sekolah desa selama tiga tahun.  Pendidikannya berlanjut ke Inlandsche School,  lulus tahun 1913.  Setamat IS ia hijrah ke Jakarta masuk sekolah Belanda hingga tamat tahun 1915.  Pada tahun yang sama Katamsi diajak asisten Residen Cilacap Jan Pieter Dom ke Netherland.  Di negeri kincir angin itu ia masuk ke sekolah seni rupa.  Setelah berhasil tamat dari sebuah akademi seni pada tahun 1922 Katamsi kembali ke Indonesia. 

Pada tahun 1923 ia menjadi guru menggambar di MULO Surakarta.  Tiga tahun berselang ia menjadi guru menggambar dan sejarah kesenian di AMS sekaligus di HKS.  Kesibukannya sebagai guru di Solo tak menghalangi langkahnya untuk menyelenggarakan kursus guru menggambar dengan ijasah A di Yogyakarta. Ornamen kerajinan perak di pusatnya Kotagede Yogyakarta juga mendapatkan sentuhan tangannya.  Para perajin perak menerima ornamen-ornamen baru yang disodorkan Katamsi. 

Katamsi juga bergiat di bidang pendidikan.  Berkat jasa-jasanya ia mampu meyakinkan pemerintah akan pentingnya didirikan akademi seni di Indonesia.  Gagasan itu terwujud dengan berdirinya Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta pada tanggal 15 Januari 1950, dan Katamsi ditunjuk sebagai direktur pertama.  Jurusan yang ditawarkan beragam yakni seni rupa, seni kriya, seni reklame, dekorasi, ilustrasi dan grafika, serta guru gambar. 

Dua pemikiran Katamsi yang mendominasi sistem pengajaran di ASRI.  Pertama “proyek global” dan kedua “abklatsch” yang berarti pengambilan. Proyek global tidak mementingkan rincian dari obyek yang dihadapi tetapi mengutamakan kesan secara keseluruhan ditambah konsep pribadi.  Manfaatnya, dalam tempo singkat siswa mampu menyelesaikan pekerjaan secara utuh. Sedangkan “akblatsch” atau pengambilan adalah mengkopi bagian-bagian candi untuk kepentingan studi, pemugaran dan rekonstruksi.  Bahan yang digunakan kertas singkong, tanah liat dan gips.  Upaya ini dimaksudkan agar siswa menghargai seni rupa Indonesia kuno sebagai salah satu dimensi dari corak kebudayaan Indonesia.
Siswa-siswa Katamsi mampu meraih berbagai penghargaan dan prestasi di tingkat internasional.  Frans Harsono tiga kali berturut-turut (1954, 1955 dan 1956) meraih hadiah dari International Poster Contes of Human Education di Amerika Serikat (AS).  Edi Sunarso siswa bagian patung memperoleh hadiah kedua (Publik Ballet) dalam International Sculpture Competition di London Inggris dan meraih medali emas di India tahun 1953 dan 1957.  Lukisan karya Rusliati Arbidin dipamerkan oleh Division of Education Gallery Philadelphia Museum of Arts di AS tahun 1952.  Sutopo, siswa bagian reklame, memiliki rancangan gambar yang dijadikan perangko  Olimpiade India tahun 1951. 

Katamsi pensiun dari jabatannya tanggal 31 Maret 1959.  Semua ilmunya telah ia wariskan kepada generasi penerusnya di ASRI, kecuali Graphologi.  Graphologi adalah ilmu untuk mengetahui tabiat seseorang dari tulisannya.  Pada tahun 1975 Katamsi wafat. 

Ia sosok yang meninggalkan kesan positif bagi para penerusnya.  Berkat prestasi dan jasa-jasanya Katamsi mendapatkan berbagai anugerah seni yakni: Piagam Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Piagam penghargaan dari Yayasan Reklame Jakarta;  Piagam penghargaan dari Reuni Pertama ASRI Yogyakarta; Penghargaan dari Kasultanan Yogyakarta.



sumber


Label:


  • Windows 7 Ultimate
Ultimate x86 (Download)
Ultimate x64 (Download)
  • Windows 7 Professional
Professional x86 (Download)
Professional x64 (Download)
  • Windows 7 Home Premium
Windows 7 Home Premium x86 (Download)
Windows 7 Home Premium x64 (Download)

Label: